Kamis, 07 Juni 2012


Nama   : Herly Prayuda
NIM    : 1209406027
Jurusan : Ilmu Komunikasi Prodi Hubungan Masyarakat
Semester/Kelas : VI/Humas A
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Pandangan Islam Terhadap Perkembangan Teknologi Komunikasi

Perkembangan teknologi memudahkan masyarakat informasi dalam memenuhi kebutuhan hidupnya akan informasi. Perkembangan teknologi komunikasi meliputi perkembangan hardware (Televisi, Koran, Internet, dst.). Hardware ini sangat berguna untuk digunakan dalam upaya mengolah, mencari, dan mendistribusikan informasi. Serta untuk mempermuah hidup masyarakat informasi.
Masyarakat informasi merupakan masyarakat yang mencari informasi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ciri-ciri masyarakat informasi di antaranya terbuka, demokratis, dan sangat tergantung kepada ICT (information communication technology).
Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin memiliki sarana untuk menyampaikan ajaran agamanya melalui perkembangan teknologi, yaitu dengan menggunakan media penyiaran. Karena bagaimanapun, di era informasi seperti ini, jika muslim meninggalkan perkembangan teknologi, maka proses dakwah menjadi kurang maksimal. Makalah ini akan membawa kita kepada korelasi antara perkembangan tekhnologi dengan penyiaran Islam.
Tidak ada yang dapat menahan lajunya perkembangan teknologi informasi. Hal ini tidak terlepas dari perkembangan teknologi yang terus berkembang dengan pesat. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa riwayat perkembangan komunikasi antarmanusia adalah sama dengan sejarah kehidupan manusia. Terdapat empat titik penentu utama dalam sejarah komunikasi manusia yang dikemukakan oleh Nordenstreng dan Varis (1973) dalam (Nasution, 1989:15), yaitu :
1.      Ditemukannya bahasa sebagai alat interaksi tercanggih manusia.
2.      Berkembangnya seni tulisan dan berkembangnya kemampuan bicara manusia menggunakan bahasa.
3.      Berkembangnya kemampuan reproduksi kata-kata tertulis dengan menggunakan alat pencetak.
4.      Lahirnya komunikasi elektronik, mulai dari telegraf hingga satelit.
Dalam sejarahnya, manusia menandakan penggunaan komunikasi oleh manusia untuk mengatasi jarak yang lebih jauh satu dengan yang lainnya, yang tidak mungkin dicapai dengan berbicara dalam jarak yang normal. Menurut O’Brien, 1996 dalam Kadir (2003:8) mengatakan bahwa, Perilaku manusia dan teknologi memiliki interaksi di dalam lingkungan sosioteknologi. Everett M. Rogers (1986) dalam bukunya Communication Technology ; The New Media in Society, mengatakan bahwa dalam hubungan komunikasi di masyarakat terdapat empat era komunikasi, yaitu : era tulis, era media cetak, era media telekomunikasi, dan era media komunikasi interaktif. Sementara itu Sayling Wen melihat media dalam konteks yang lebih luas, tidak hanya melihat media dalam konsep komunikasi antar pribadi, namun ia melihat media sebagai medium penyimpanan. Manusia hidup tidak terlepas dari ajaran agama. Seperti yang sudah kita ketahui, menyampaikan pesan kepada sesama umat sangat dianjurkan bahkan diwajibkan dalam ajaran Agama Islam.
Sardar mengemukakan thesisnya tentang konsep Islam dalam penciptaan dan penyebaran informasi dalam bukunya Information and Muslim World : A Strategy for 21’st Century, (1998), sebagai berikut :
a.      Tauhid, kemerdekaan dalam informasi adalah criteria ethical pertama dan umat Islam tidak dalam kedudukan terpaksa tunduk kepada kekuatan luar, apakah itu Neo Lib, Konglomerasi, MNC, atau negara Super Power selain tunduk kepada kekuatan Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT.
b.      Ilm, informasi diupayakan dalam kerangka ilmu pengetahuan untuk kemaslahatan masyarakat.
c.      Hikmah, (kebijaksanaan), informasi harus merefleksikan karakteristik tertinggi Sang Maha Pencipta, dengan memandang sesuatu peradaban Muslim yang dinamis dan berkembang dengan kecakapan dan ketajaman serta kecermatan pikiran.
d.  Adl, penciptaan dan penyebaran informasi harus diarahkan untuk memajukan keadilan. Informasi harus diupayakan melalui cara-cara yang adil dan didistribusikan secara adil pula.
e.     Ijma’ dan Syura (Konsensus dan musyawarah), Sebelum masayarakat diajak bermusyawarah, mereka sudah harus menerima informasi secara merata dan relevan. Konsesus hanya bisa dicapai apabila semua fakta tentang sebuah kebijakan tertentu sudah mereka ketahui, artinya tidak hanya diketahui oleh segelintir orang, atau elit organisasi atau politik.
f.       Istishlah (Kepentingan Umum), semua informasi yang diciptakan dan didistribusikan adalah untuk kepentingan umum (kemaslahatan masyarakat)
g.   Ummah (Muslim sejagat), Informasi seyogyanya di samping kepentingan umum secara lokal adalah untuk kepentingan Ummat Islam se dunia (masyarakat Islam global).
Perkembangan teknologi ini ampu mengancam dunia Islam, jika kita tidak turut masuk ke dalamnya. Hal ini dapat menyebabkan kita sebagai muslim akan menjadi masyarakat pasif yang hanya menerima perkembangan teknologi, namun tidak turut membuat dan mengembangkannya. Ini dapat menghambat perkembangan daya piker Muslim dunia.
Karena walaupun perkembangan tekhnologi memiliki aspek positif, namun ada beberapa perangkap yang harus diwaspadai, yaitu
Aspek pertama Mengendalikan, keutungan teknologi informasi akan dipetik oleh mereka yang berhasil mengendalikan teknologi tersebut. Dengan demikian, tidak banyak manfaatnya memiliki program-program canggih untuk membangun jaringan komunikasi untuk menghubungkan desa-desa terpencil, jika tergantung kepada Negara industri, maka kebijakan hanya berpengaruh kepada ketergantungan.
Aspek kedua Ketidaklayakan. Teknologi yang lahir di barat cenderung mengarah kepeningkatan elemen desktruktif dan elemen pengendalian atau secara spesifikasi sesuai untuk digunakan oleh konsumen barat. Inilah alasan penting,mengapa dunia muslim harus mengembangkan kemampuan sendiri di dalam bidangteknologi“mikro-elektronik”. Negara-negara industri bukan hanya mempertahankan dominasi ekonomi dan politik, tetapi mereka juga akan merongrong dan menaklukan dunia muslim.
Ada tiga kesadaran yang dapat diambil dari sudut pandang penerapan teknologi komunikasi, yaitu
1.      Kita menyadari bahwa kita adalah penerima yang berkomunikasi
2.      Kita menyadari bahwa kita selalu bisa memahami bentuk
3.      Kita menyadari bahwa kita hanya bisa memahami dalam bataspengalaman kita sendiri.
Dari ketiga poin diatas menjelaskan bahwa, komunikasi menuntut penerimanya. Ia menuntutnya untuk terlibat, untuk melakukan sesuatu, untuk menjadi sesuatu, dan untuk mempercayai sesuatu. Selain itu komunikasi menimbulkan motivasi, jika komunikasi sesuai dengan harapan dan aspirasi, etika, nilai, maksud dan tujuan penerimanya.
Tantangan Komunikasi Islam pada Era Globalisasi Informasi
Beberapa tantangan yang dapat diidentifikasi pada era globalisasi dan informasi bagi perkembangan dan pembangunan Kominikasi Islam di masa depan:
1)        Keberadaan publikasi informasi merupakan sarana efektif dalam penyebaran isu.
2)   Tantangan tersendiri bagi konsep bangunan komunikasi Islam di masa depan untuk mengeliminir seluruh nilai-nilai komunikasi informasi yang bertentangan dengan nilai luhur Islam.
3)    Dari sisi pelaksanaan komunikasi informasi, ekspose persoalan-persoalan seksualitas, peperangan dan tindakan kriminal lainnya mendatangkan efek yang berbanding terbalik dengan tujuan komunikasi dan informasi itu sendiri.
4)    Lemah sumber daya modal maupun kualitas negara-negara Muslim memaksa masyarakat Muslim mengimport teknologi komunikasi informasi dari dunia Barat.
Peluang Pengembangan Komunikasi Islam di Masa Depan
1)              Bila komponen sasarannya selaras dengan aspek-aspek mutlak, substisional, kultural dan subyektif suatu masyarakat, barulah informasi dapat memberikan sumbangan positif kepada masyarakat itu sendiri.
2)              Adanya perubahan dari era industri menuju era informasi.
3)              Pada masa depan komunikasi Islam dapat dikembangkan dengan memperhatikan tujuh konsep pokok Islam yang mempunyai kaitan langsung dengan penciptaan dan penyebaran informasi.
4)              Peluang eksistensi komunikasi Islam di masa depan dapat lewat buku, bahwa buku merupakan inftrastruktur penyebaran informasi dalam rangka menegakkan peradaban Muslim.
Perkembangan teknologi yang ditandai dengan berkembangnya berbagai macam hardware, misal TV, radio dan Internet. Dunia Islam jika tidak mengikuti perkembangan ini maka akan menjadi terpuruk dan makin tertinggal.
Perkembangan teknologi ini mampu mengancam dunia Islam, jika kita tidak turut masuk ke dalamnya. Hal ini dapat menyebabkan kita sebagai muslim akan menjadi masyarakat pasif yang hanya menerima perkembangan teknologi, namun tidak turut membuat dan mengembangkannya. Ini dapat menghambat perkembangan daya piker Muslim dunia.
Penyiaran Islam sebagai saranan mengembangkan dan mendistribusikan informasi mengenai Islam kepada dunia barat sangat tergantung kepada sejauh mana penguasaan para cendikiawan muslim terhadap perkembangan teknologi.



DAFTAR PUSTAKA

Ziauddin Sadar. Tantangan Dunia Islam Abad 21. Bandung: Penerbit Mizan. 1992.
Hasan Tholhah. Prospek Islam dalam menghadapi Tantangan Zaman. Jakarta: Penerbi Lantabora Press. 2005.
 Burhan Bungin. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana pernada Media Group. 2007.

www.syafiiakrom.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar